Sejarah Perjuangan Sang Proklamator, Kisah Hidup Ir. Soekarno (Bagian-2)
45news.id - Soekarno Disebut Putra Sang Fajar
Dalam buku biografi Bung Karno "Penjambung
Lidah Rakjat Indonesia" oleh Cindy Adams, Soekarno lahir pada pukul
setengah enam pagi di saat fajar mulai menyingsing, sesaat sebelum matahari
terbit. Oleh karena itu, Soekarno diberi julukan "Putera Sang Fajar".
"Bersamaan dengan kelahiranku menyingsinglah
fajar dari suatu hari yang baru dan menyingsing pulalah fajar dari satu abad
yang baru. Karena aku dilahirkan di tahun 1901," demikian keterangan di
buku tersebut.
Bahkan, julukan "Putera Sang Fajar"
diberikan oleh sang ibunda kepada Soekarno. Alasannya karena Soekarno lahir
saat matahari terbit.
"Kita orang Jawa mempunyai suatu kepercayaan,
bahwa orang yang dilahirkan di saat matahari terbit, nasibnya telah ditakdirkan
terlebih dulu. Jangan lupakan itu, jangan sekali‐kali
kau lupakan, nak!, bahwa engkau ini putera dari sang fajar," demikian
bunyi tulisan tersebut.
Kiprah Soekarno di Bidang Politik
Soekarno merumuskan ajaran Marhaenisme serta
mendirikan sebuah partai yang bernama PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4
Juli 1927. Tujuannya untuk menuju Indonesia merdeka.
Kompeni atau penjajah Belanda yang tidak senang
dengan pergerakan Soekarno mengambil tindakan agar pemerintahan Hindia-Belanda
saat itu masih bisa berdiri kokoh di tanah jajahannya. Akibatnya, Belanda
menjebloskan Soekarno ke penjara Sukamiskin di Bandung pada 29 Desember 1929.
Soekarno baru disidangkan usai mendekam di penjara
selama delapan bulan. Dalam pidato pembelaannya yang berjudul "Indonesia
Menggugat", beliau menggambarkan kondisi politik internasional dan keadaan
rakyat Indonesia di bawah belenggu kolonialisme.
Pembelaannya itu membuat Belanda semakin marah
sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931,
Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau
kembali ditangkap Belanda dan diasingkan ke Ende, Flores, pada tahun 1933.
Soekarno Bacakan Teks Proklamasi
Teks proklamasi dirumuskan oleh tiga tokoh nasional,
yakni Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo. Naskah teks proklamasi
asli ditulis tangan oleh Ir. Soekarno. Ketika telah disetujui, kemudian teks
proklamasi diketik oleh Sayuti Melik.
Pembacaan teks proklamasi dilakukan pada tanggal 17
Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di serambi depan rumah Soekarno, di Jalan Pegangsaan
Timur Nomor 56, Djakarta (sekarang Jalan Proklamasi Nomor 5, Jakarta Pusat).
Teks proklamasi dibacakan oleh oleh Ir. Soekarno didampingi Mohammad Hatta.
Setelah pembacaan teks proklamasi kemerdekaan
Indonesia, bendera pusaka merah putih dikibarkan untuk pertama kalinya yang
disaksikan oleh masyarakat di Jakarta. Peristiwa penting itu menjadi penanda
Kemerdekaan Indonesia. (Na)
Belum ada Komentar untuk "Sejarah Perjuangan Sang Proklamator, Kisah Hidup Ir. Soekarno (Bagian-2)"
Posting Komentar