Mengenal 9 Kerajaan Besar di Jawa Timur
45news.id - Sembilan kerajaan besar di Jawa Timur ini tersebar
di berbagai wilayah. Mulai dari Gresik, Sidoarjo, hingga Banyuwangi. Berikut
penjelasan terkait sembilan kerajaan besar di Jatim.
1.
Kerajaan Kanjuruhan (700 M-789 M)
Kerajaan Kanjuruhan merupakan salah satu kerajaan
bercorak Hindu-Buddha di Jawa Timur. Kerajaan yang berdiri tahun 700 M hingga
789 M ini berada di Malang, tepatnya Desa Kejuron.
Kerajaan Kanjuruhan mencapai kejayaannya pada saat
pemerintahan Gajayana. Daerah kekuasaannya meliputi lereng timur dan barat
Gunung Kawi hingga pesisir utara Pulau Jawa.
Bukti keberadaan Kerajaan Kanjuruhan dengan
ditemukannya Prasasti Dinoyo, Candi Badut, serta Prasasti Sangguran. Sementara
itu, nilai waris yang ditinggalkan berupa teknik pertanian dan ilmu astronomi.
2. Kerajaan Medang (929 M-1016 M)
Kerajaan Medang merupakan lanjutan dari Kerajaan
Mataram di Jawa Tengah. Mpu Sindok pemimpin kerajaan memindahkan pusat
pemerintahan ke Jawa Timur dengan mendirikan Dinasti Isyana.
Kerajaan Medang berdiri sekitar tahun 929 M hingga
1016 M. Runtuhnya kerajaan ini disebabkan oleh serangan Sriwijaya selama
pernikahan Putri Dharmawangsa.
Bukti Peninggalan diantaranya Prasasti Puncangan, Candi
Belahan dan Candi Songgoriti.
Adapun nilai waris yang ditinggalkan Kerajaan Medang
meliputi sistem arsitektur dan teknologi, pembuatan candi dan bangunan, sistem
pertanian dan irigasi, paranata mangsa, hingga hari pasaran.
3. Kerajaan Kahuripan (1019 M-1045 M)
Berlokasi di Penanggungan, Sidoarjo, Kerajaan
Kahuripan berdiri pada 1019 M-1045 M. Kerajaan Kahuripan didirikan oleh
Airlangga, salah seorang menantu Dharmawangsa.
Setelah serangan India Kerajaan Colamandala ke
Sriwijaya pada tahun 1023, Airlangga memperluas wilayah kekuasaannya dengan
mendirikan ibu kota baru di Kahuripan, dekat Sidoarjo. Kemudian, pusat kerajaan
dipindahkan ke Kediri, tepatnya di Doha.
Bukti peninggalan Kerajaan Kahuripan dibuktikan
melalui Candi Jolotundo. Adapun, nilai waris yang ditinggalkan Kerajaan
Kahuripan, yakni pembagian wilayah kerajaan terbagi menjadi dua, meskipun harus
mengorbankan keutuhan kerajaan dan Garudeya sebagai inspirasi lambang negara
Indonesia.
4. Kerajaan Jenggala (1045 M-1136 M)
Kerajaan Jenggala berdiri di Sidoarjo. Kerajaan ini
didirikan tahun 1045 M dan berakhir 1136 M. Setelah memisahkan diri dari
Kerajaan Kahuripan, Kerajaan Jenggala ibu kotanya berada di Kahuripan.
Selama 90 tahun berdiri, setidaknya ada tiga raja
yang pernah berkuasa. Di antaranya Mapanji Garasakan, Alanjung Ahyes, dan
Samarotsaha. Kerajaan ini runtuh tahun 1045 karena ditaklukkan Kediri.
Terdapat dua prasasti peninggalan yang dijadikan
bukti berdirinya Kerajaan Jenggala, yakni Prasasti Turun Hyang II dan Prasasti
Kambang Putih. Sementara, nilai waris yang ditinggal berupa cerita Panji.
5. Kerajaan Panjalu (1045 M- 1222 M)
Kerajaan satu ini berlokasi di Kediri, Jawa Timur,
yang berdiri sejak tahun 1045 M hingga 1222 M. Kerajaan Panjalu mencapai
kejayaannya pada masa kepemimpinan Sri Jayabhaya. Puncak kejayaan didapatkan
setelah kekalahan Kerajaan Jenggala dan Sriwijaya.
Kerajaan Panjalu kemudian mengalami kemunduran pada
masa kepemimpinan Raja Kertajaya. Kemunduran tersebut disebabkan konflik dengan
Brahmana. Ken Arok dari Tumapel pun memanfaatkan konflik tersebut dengan
melakukan pemberontakan.
Akhirnya Kediri mengalami kekalahan. Di sisi lain,
nilai waris yang ditinggalkan Kerajaan Panjalu berupa cerita Panji dan beragam
karya sastra sebagai wujud kekayaan budaya bangsa.
Bukti
Peninggalan diantaranya :
·
Situs Tondowongso
·
Candi Gunung Gangsir
·
Kitab Kakawin Bharatayudha
·
Kitab Kakawin Hariwangsa
·
Kitab Kakawin Smaradahana
·
Kitab Sumanasantaka
·
Kitab Kresnayana
6. Kerajaan Singosari (1222 M-1292 M)
Kerajaan Singosari didirikan Ken Arok pada tahun
1222 M. Kerajaan ini berlokasi di Malang dengan corak Hindu-Buddha. Kertanegara
menjadi Raja Singosari yang terakhir.
Berkat ambisinya menaklukkan Nusantara, Kerajaan
Singosari pernah menaklukkan beberapa wilayah di Pulau Jawa. Seperti Kerajaan
Dharmasraya, Bali, Jawa, Madura, dan Kalimantan. Hingga pada tahun 1292 M,
Kerajaan Singosari hancur akibat serangan Jayakatwang.
Bukti
Peninggalannya yaitu :
1. Prasasti
Mula Malurung
2. Candi
Kidal
3. Candi
Singosari
4. Candi
Jawi
5. Candi
Jago
Adapun nilai waris yang
ditinggalkan berupa visi penyatuan Nusantara dan penguatan budaya dalam segi
maritim, kedaulatan, dan harga diri bangsa.
7. Kerajaan Majapahit (1292 M- 1478 M)
Kerajaan Majapahit didirikan pada 10 November 1293 M
berlokasi di Trowulan. Berdirinya kerajaan tersebut bertepatan dengan
dinobatkannya Raden Wijaya sebagai Kertajasa Jayawardhana. Puncak kejayaan
dicapai di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
Perlu diketahui, Kerajaan Majapahit merupakan
kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha. Kerajaan Majapahit mulai mengalami
keruntuhan akibat Perang Paregreg dengan Bhre Wirabhumi.
Adanya perang tersebut melemahkan pengaruh Majapahit
di luar Pulau Jawa. Nilai waris yang ditinggalkan Kerajaan Majapahit meliputi
bendera merah putih, Wawasan Nusantara, dan Bhineka Tunggal Ika.
Bukti
Peninggalan yaitu :
o
Kitab Pararaton
o
Kitab Sutasoma
o
Kitab Negarakertagama
o
Candi Brahu
o
Candi Tikus
o
Kolam Segaran
8. Kedatuan Giri
Kedaton (1481 M-1680 M)
Pesantren Giri didirikan Sunan Giri di Gresik,
dengan nama Kerajaan Giri pada tahun 1481 M. Puncak kejayaan Kedatuan Giri
Kedaton ada di bawah pemerintahan Sunan Prapen.
Hingga pada tahun 1636, Kedatuan Giri Kedaton mulai
mengalami kemunduran akibat serangan Sultan Agung dari Mataram. Tidak berhenti
di situ, kedatuan ini akhirnya dihancurkan Sunan Amangkurat II dari Mataram
yang dibantu VOC.
Bukit Peninggalan yaitu Babat Ing Gresik dan Kompleks
Giri Kedaton.
Nilai waris yang ditinggalkan meliputi penyebaran
agama Islam, tembang dan permainan anak-anak, serta sistem pendidikan
pesantren.
9. Kerajaan Blambangan (1365 M-1771 M)
Kerajaan Blambangan menjadi kerajaan Hindu terakhir
di Pulau Jawa. Kerajaan Blambangan berlokasi di Banyuwangi, dan didirikan pada
tahun 1365 M. Meskipun pernah diserang Sultan Agung dari Mataram, Kerajaan
Blambangan tidak bisa ditaklukkan.
Sebelum menjadi kerajaan berdaulat, Blambangan
merupakan wilayah taklukkan Bali. Hingga pada tahun 1697, kerajaan ini jatuh ke
tangan Raja Buleleng dan berakhir pada tahun 1771 M.
Bukti
Peninggalan
a.
Kompleks Macan Putih
b. Siti
Hinggil
c.
Tambak Rejo
Sementara itu, nilai waris yang ditinggalkan
Kerajaan Blambangan yakni kebudayaan Osing dan Blambangan. (Na)
Belum ada Komentar untuk "Mengenal 9 Kerajaan Besar di Jawa Timur"
Posting Komentar