Cerita Sejarah Mpu Sindok, Raja Mataram Pertama, Sosok Bijaksana Lahirkan Raja-Raja di Pulau Jawa
45news.id- Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno periode Jawa
Timur adalah Mpu Sindok. Mpu Sindok naik takhta pada 929 M, berkuasa hingga 947
M dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa.
Melansir National Geographic, sebuah prasasti dari
era Mpu Sindok ditemukan di Situs Gemekan, Dusun Kedawung, Desa Gemekan,
Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.
Prasasti ini ditemukan berkat hasil penggalian yang
dilakukan tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur (BPCB Jatim)
sejak tanggal 7 Februari 2022.
Dari Buku "Babad Tanah Jawi" tulisan
Soedjipto Abimanyu menyebut Mpu Sindok merupakan menantu dari Dyah Wawa yang
merupakan raja terakhir Mataram Kuno di ibukota Medang, Jawa Tengah.
Mpu Sindok merupakan raja pertama Kerajaan Mataram
era Jawa Timur. Dia memutuskan memindahkan istana kerajaan pasca adanya dugaan
kuat bencana alam letusan Gunung Merapi menghancurkan Medang.
Lantas siapa sosok Mpu Sindok yang akhirnya juga
melahirkan trah keturunan raja-raja di Pulau Jawa?
Dyah Wawa naik takhta raja tak lepas dari peran Mpu
Sindok yang membantunya dalam menggulingkan Dyah Tulodong. Saat Dyah Wawa menjabat
sebagai raja sebagaimana dikutip dari buku "13 Raja Paling Berpengaruh
Sepanjang Sejarah Kerajaan di Tanah Jawa" tulisan Sri Wintala Achmad, Mpu
Sindok diberi jabatan Rakryan Mahapatih Hino.
Bahkan karena dukungan penuh dan bantuan yang
diberikan Mpu Sindok kepada Dyah Wawa, akhirnya Mpu Sindok dinikahkan dengan
putri Dyah Wawa yang bernama Sri Wardhani Mpu Kebi. Dari hasil pernikahan
inilah Mpu Sindok mempunyai putri bernama Sri Isanatunggawijaya, yang kemudian
dinikahkan dengan pangeran Bali bernama Sri Lokapala.
Pernikahan tersebut kemudian melahirkan
Makutawangsawardhana yang kemudian memiliki putri bernama Mahendradatta, yang
tak lain ibu Airlangga. Sementara ayah Airlangga yakni Udayana Warmadewa yang
merupakan raja Bali. Pada beberapa prasasti disebut Mahendradatta atau
Gunapriya Dhamapatni disebut lebih dahulu sebelum suaminya.
Hal ini mengesankan bahwa kedudukan Mahendradatta
lebih tinggi daripada Udayana. Bisa jadi saat itu Baki merupakan negara bawahan
Jawa. Penaklukan Bali diperkirakan terjadi semasa pemerintahan Dyah Balitung
sekitar tahun 890-900 M.
Kembali ke kiprah Mpu Sindok, selepas pernikahannya
dengan Sri Wardhani Mpu Kebi, keberuntungan mengayomi Mpu Sindok. Pasalnya pada
928 M, Gunung Merapi meletus menghancurkan istana Medang dan membuat sang raja
Dyah Wawa diduga kuat turut terkubur di dalamnya.
Mpu Sindok pun menobatkan dirinya sebagai raja
Mataram, tetapi dia memindahkan pusat pemerintahan Mataram di Tamlang
berdasarkan Prasasti Turyan pada 929 M. Mpu Sindok naik takhta menjadi raja
bergelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramatunggadewa pada 928-947 M.
Saat memerintah ia didampingi seorang Rakai Mahapatih Hino yang bernama Mpu
Sashara.
Saat memerintah sebagai Raja Mataram inilah Mpu
Sindok terkenal sebagai raja yang adil dan bijaksana. Dia selalu berusaha untuk
memakmurkan kehidupan seluruh rakyatnya. Mpu Sindok menjadi penganut agama
Hindu yang taat, tapi ia sangat menjaga toleransi terhadap umat agama lain.
Sebagai buktinya Mpu Sindok memberikan penghargaan
Desa Wanjang sebagai sima swantantra kepada seorang pujangga bernama Sri
Sambhara Suryawarana yang menulis kitab Buddha aliran Tantrayana, bertajuk Sang
Hyang Kamahayanikan.
Alhasil dari Mpu Sindok ini pula lahir dinasti baru
raja-raja Jawa yang dinamakan Dinasti Isana. Dimulai dari Sri Isanatunggawijaya
yang merupakan istri raja Bali Sri Lokapala, berlanjut ke Sri
Makutawangsawardhana, Dharmawangsa Teguh, Mahendradatta istri Udayana
Warmadewa, hingga Airlangga atau yang bergelar Sri Maharaja Rakai Halu Sri
Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa.
Mpu Sindok pada akhirnya mangkat atau meninggal pada
947 M. Arwahnya lantas dicandikan di Isanabajra atau Isanabhawana. Selanjutnya
raja Medang diemban oleh Sri Isanatunggawijaya yang menikah dengan Sri Lokapala
dari Bali. (Na)
Belum ada Komentar untuk "Cerita Sejarah Mpu Sindok, Raja Mataram Pertama, Sosok Bijaksana Lahirkan Raja-Raja di Pulau Jawa"
Posting Komentar