Kuota Calon ASN Kota Malang Tahun 2023 Sebanyak 271 Orang, Walikota Sutiaji : Wujudkan Birokrasi Minim Struktur Kaya Fungsi
Jakarta, 45news.id - Kuota kebutuhan ASN
(Aparatur Sipil Negara) Kota Malang untuk tahun 2023 terjawab sudah.
Berdasarkan Surat Keputusan MenPan RB No : 546 Tahun 2023, Kota Malang
mendapatkan kuota CASN sebanyak 271 orang yang terdiri dari 200 tenaga PPPK
Guru. 50 tenaga PPPK Kesehatan dan 21 orang tenaga PPPK teknis.
Keputusan ini disampaikan pada Rapat Koordinasi Pengadaan
ASN dan Uji Publik Undang-Undang ASN di Hotel Grand Sahid Jakarta, Kamis (03/08/23).
Acara ini dihadiri langsung oleh Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Menko
Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi Nadiem Makarim, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono serta
Pejabat Pembina Kepegawaian se Indonesia. Walikota Malang Drs. H. Sutiaji juga
hadir secara langsung mengikuti rakor tersebut.
Dalam pidatonya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang
hadir sebagai perwakilan Presiden RI Joko Widodo menyatakan, “Bahwa proses penerimaan
Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) harus diputuskan dengan mempertimbangkan
calon pegawai non-ASN yang memenuhi persyaratan, upaya penyederhanaan
birokrasi, dan kebutuhan pegawai ASN”.
Selain itu, ia menekankan pentingnya memperhatikan
kemampuan untuk membayar gaji dan tunjangan sesuai dengan ketentuan hukum yang
berlaku.
“Calon ASN yang direkrut tentu bisa mengisi posisi kunci
sebagai future leaders, yang nanti menjalankan birokrasi berkelas dunia
dalam rangka visi Indonesia Maju 2045,” imbuh Airlangga.
Menurut pernyataan Menko Perekonomian, rekrutmen ASN yang
diungkapkan oleh Menpan RB Azwar Anas bertujuan untuk secara maksimal
menyelesaikan masalah penataan tenaga non-ASN atau tenaga honorer. Jumlah
tenaga non-ASN yang mencapai 2,3 juta orang sedang dalam proses audit oleh BPKP
bersama BKN.
Usai acara berlangsung, Walikota Sutiaji mengungkapkan
apresiasi atas keputusan tersebut dengan mengucapkan terima kasih kepada Menpan
RB dan timnya. Sutiaji menyatakan bahwa dia tidak memiliki masalah dengan kuota
yang diberikan, yang paling penting baginya adalah bagaimana proses penerimaan
ASN di masa mendatang akan dilaksanakan sesuai dengan panduan yang telah
ditetapkan oleh BKN dan panitia seleksi nasional (Panselnas).
Selain itu menurut Sutiaji, kuota yang didapatkan ini
sesuai dengan usulan kebutuhan yang sudah diserahkan. Saat ini kebutuhan Kota
Malang difokuskan pada tenaga pendidik dan tenaga kesehatan yang kesemuanya
dari jalur PPPK, demikian juga dari tenaga teknis yang juga berasal dari jalur
yang sama.
"Dengan rasa syukur, Kota Malang berhasil mendapatkan
kuota 271 ASN pada tahun ini. Kami sepenuhnya menghormati proses pengadaan yang
harus dilakukan sesuai dengan pedoman dari BKN. Karena BKN bertindak sebagai
Panselnas, kita akan mengikuti aturan yang berlaku dengan penuh kejelasan,
seperti yang disampaikan tadi,” jelas Sutiaji.
"Ini sudah sesuai dengan kebutuhan yang sudah kami
sampaikan ke Kemenpan RB. Tentu setelah mempertimbangkan banyak hal seperti
regulasi, kondisi faktual dan ketersediaan anggaran belanja pegawai yang di
tetapkan menteri keuangan, “ tambahnya.
Sutiaji juga mengatakan bahwa dinamika birokrasi berkembang
sangat dinamis, Reformasi birokrasi yang mengedepankan penyederhanaan
organisasi berdasarkan kebutuhan menuntut ASN untuk berorientasi pada outcome.
Sehingga dirinya meminta pada ASN khususnya di lingkungan Pemerintah Kota
Malang untuk siap menyambut birokrasi yang minim struktur, kaya fungsi.
"Hal menarik dari birokrasi adalah perkembangannya
yang sangat dinamis. Saat ini, reformasi birokrasi terus berlanjut. Kita perlu
siap menghadapinya dengan menyederhanakan birokrasi dan mengubah mindset kita
dari hanya fokus pada output menjadi fokus pada outcome. Perubahan ini harus
disadari bersama karena ekspektasi dan kepercayaan masyarakat terhadap
birokrasi semakin meningkat. Untuk mencapai tujuan menjadi birokrasi berkelas
dunia, seperti yang diharapkan oleh bapak Presiden, maka penekanan pada
struktur yang minimal tetapi kaya fungsi sangatlah penting,” jelasnya.
"Nah, ini sejalan dengan yang sudah kami lakukan,
penyederhanaan birokrasi yang kami lakukan dari 34 menjadi 28 Perangkat daerah.
Ini terbukti efektif, secara kinerja terbukti efektif dan juga efisiensi
anggaran, ini bisa dibuktikan dengan pencapaian SAKIP level A artinya
memuaskan, sehingga sejauh ini semua program dan implementasi yang sudah
dilakukan sesuai, “ ungkap Sutiaji. (im)
Belum ada Komentar untuk "Kuota Calon ASN Kota Malang Tahun 2023 Sebanyak 271 Orang, Walikota Sutiaji : Wujudkan Birokrasi Minim Struktur Kaya Fungsi"
Posting Komentar