-->
Loading...

GMNI Blitar Serukan Keadilan Gender Sesuai Konsepsi Sarinah Bung Karno

Sarasehan GMNI Di Pelataran Istana Gebang, Blitar (02/08/23)

Blitar, 45news.id - Mahasiswa yang tergabung pada komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Hukum-FKIP Unisba Blitar menggelar sarasehan kesarinahan di pelataran istana gebang, Rabu (02/08/23).

 

Kegiatan ini melibatkan Ketua Bidang Sarinah DPC GMNI Blitar sebagai pemateri untuk menyampaikan tentang “Sarinah” yang merupakan tonggak utama dan ajaran serta pemikiran Bung Karno mengenai gerakan perempuan di Indonesia termasuk dalam organisasi GMNI.

 

Sarasehan ini dihadiri kurang lebih 25 mahasiswa yang tergabung pada Dewan Pengurus Komisariat (DPK) GMNI Hukum-FKIP Unisba Blitar. 

 

"Tujuan diadakan sarasehan ini adalah untuk mempersatukan pikiran serta agar para kader bisa belajar bersama tentang ideologi dan gerakan yang ada pada GMNI, utamanya Sarinah karena sebagai perempuan dan laki- laki harus saling menjaga dan tidak saling menindas agar terciptanya keadilan gender, " jelas Ketua Komisariat GMNI Hukum-FKIP Unisba Blitar, Puan Maharani.

 

"Konsep diskusi di pelataran istana gebang ini juga merupakan bentuk kesederhanaan dan juga dimaksudkan untuk memberikan aura dan semangat berdiskusi karena istana gebang merupakan salah satu tempat historis yang pernah ditinggali oleh guru besar kami,  yaitu Bung Karno," lanjutnya.

 

Dalam tulisan Bung Karno di buku Sarinah diterangkan bahwa cikal bakal munculnya keadilan antara laki laki dan perempuan, mematahkan patriarki dan juga mematahkan stigma bahwa perempuan harus terus mengerjakan pekerjaan domestik (konco wingking)  dan mengesampingkan cita citanya.

 

"Berbicara soal perempuan memanglah rumit dengan berbagai stigma masyarakat yang mirisnya juga dilontarkan oleh sesama perempuan. Ya, pernyataan seperti " belajar masak sana, supaya nanti kalo menikah mertua ga marah marah" pun masih sering dilontatkan oleh para ibu dan ayah.  Itulah mengapa edukasi semacam peranan perempuan dan laki laki sangat perlu diajarkan kepada seluruh mahasiswa baik perempuan ataupun laki laki.  Karena persoalan perempuan bukan hanya dipikirkan oleh perempuan saja," jelas Vita Nerizza, Kabid Sarinah DPC GMNI Blitar.

 

Vita menambahkan hal tersebut diperlukan untuk membentuk relasi gender yang sehat tanpa menindas satu dengan yang lain.  Bung Karno sebagai bapak proklamator bangsa pun juga menuliskan buku Sarinah sebagai perwujudan kepedulian beliau terhadap perempuan, karena dalam buku sarinah juga dijelaskan bahwa perempuan dan laki laki adalah layaknya 2 (dua) pasang sayap burung yang dikepakkan,  bilamana patah salah satunya maka tidaklah bjsa terbang tinggi burung tersebut. (vit)


Belum ada Komentar untuk "GMNI Blitar Serukan Keadilan Gender Sesuai Konsepsi Sarinah Bung Karno"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel