Menyongsong Bonus Demografi Dengan Penguasaan Teknologi Digital
Surabaya, 45news.id - Negara Indonesia harus bersiap menghadapi momentum kependudukan yaitu bonus demografi yaitu masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Momentum tersebut diperkirakan akan terjadi pada 5 hingga 10 tahun mendatang. Pemerintah perlu mempersiapkan momentum tersebut dengan baik agar seluruh komponen bangsa mampu ikut menunjang Indonesia beranjak menjadi negara maju dengan modal sumber daya manusia produktif yang berkualitas dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Praktisi Telekomunikasi, di Surabaya (07/06/23) Depi Priyono mengatakan bahwa diera sekarang ini, seluruh unsur baik pemerintah, kelompok masyarakat, swasta dituntut untuk berpikiran yang terbuka (open mindset). Dengan berpikiran terbuka, seseorang akan terbuka terhadap segala macam ide, gagasan, masukan dan saran serta mampu memanifestasikannya dalam karya nyata yang mempunyai pengaruh luas dalam kehidupan. Seorang yang berpikiran terbuka cenderung mempunyai pemikiran maju (progressif).
"Pengalaman secara konvensional, kita mengalami rantai
pemasaran dari produsen ke konsumen terlebih dulu melalui perantara pasar
(agen,retail,pasar tradisional, dan lain-lain. Namun sekarang seiring dengan
semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, jalur dari produsen ke
konsumen tidak membutuhkan lagi perantara pasar. Kita saksikan bersama, diera sekarang ini banyak
bermunculan model bisnis start-up. Nah, itulah mengapa kita dituntut agar
mempunyai pemikiran yang terbuka ditengah situasi keterbukaan informasi melalui
teknologi yang terus berkembang, sehingga semakin membuat tingkat efisiensi
kerja semakin tinggi," kata Depi.
Bisnis startup adalah sebuah bisnis rintisan yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang teknologi dan digital. Beberapa yang sudang berkembang diantaranya marketplace, e-commerce, periklanan, on-demand, Saas dan berlangganan.
“Namun yang juga perlu diperhatikan adalah bagaimana menjaga keberlangsungan bisnis start up yang menggunakan sarana teknologi informasi digital dalam jangka waktu yang panjang. Karena persaingan kan semakin tinggi. Tentu pada akhirnya kembali pada hukum ekonomi, siapa yang bermodal kuat dan mampu secara konsisten menguasai pasar, dialah yang akan menang dan bertahan, “ ujar Depi.
Menutup ulasannya, Depi menghimbau agar pengajaran dibangku
sekolah dan kuliah tidak hanya difokuskan pada akademis saja, harus juga
dibangun mentalnya untuk masuk pada dunia persaingan global sekarang ini di era
digital ini. Penguasaan teknologi informasi digital adalah sesuatu yang mutlak
dimiliki yang juga harus diiringi dengan literasi digital yang terus menerus
agar mampu menempatkan, menggunakan dan menciptakan aplikasi digital dengan
baik dan bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat dan bangsa. (er)
Belum ada Komentar untuk " Menyongsong Bonus Demografi Dengan Penguasaan Teknologi Digital"
Posting Komentar