Gotong Royong Dan Entrepreneurship Sebagai Langkah Nyata Atasi Polusi Plastik
Surabaya, 45news.id - Pada 5 Juni lalu bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Peringatan tahun ini mengusung tema "Solusi Untuk Polusi Plastik." Sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara. Kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tak dapat diperbarui. Padahal masyarakat dunia telah menggunakan plastik sudah berpuluh tahun lamanya. Kemasan plastik banyak digunakan karena praktis dan murah. Selain pencemaran/polusi, sampah plastik dapat menimbulkan efek negatif lain diantaranya dapat memicu perubahan iklim, berbahaya bagi kesehatan manusia serta sulit terurai oleh mikroorganisme karena secara kimia termasuk rantai karbonnya yang panjang.
Prima Dwi D., ST, alumnus Teknik Industri UPN "Veteran" Jatim, entrepreneur muda yang saat ini menekuni usaha dibidang pengolahan limbah plastik mengatakan bahwa kita tidak bisa secara terus-menerus melihat limbah plastik dibiarkan tidak terurus dengan baik. Pembakaran sampah plastik yang kerap dilakukan banyak orang. Pembakaran yang tidak sempurna bisa jadi menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia. Limbah plastik semaksimal mungkin harus mampu diolah kembali agar tidak banyak menimbulkan dampak negatif yang lebih luas.
"Kami mamanfaatkan limbah plastik untuk diolah kembali menjadi biji plastik. Ini sudah kami lakukan bersama tim dan waktu itu lolos uji laboratorium. Dengan demikian, biji plastik dalam bentuk bubuk karbon tersebut kami supply ke pabrik ban di daerah Sidoarjo. Usaha sempat terhenti saat pandemi lalu. Sekarang mulai kami rintis kembali, " kata Prima saat ditemui di workshopnya di daerah Tenggilis Mejoyo Surabaya (12/06/23).
Pengembangan alternatif dalam pengolahan sampah plastik memang harus dilakukan. Agar persoalan sampah plastik lambat laun dapat teratasi. Sambil disisi lain, ada upaya mengurangi produksi dan penggunaan kemasan plastik secara umum.
"Kami saat
ini juga mengembangkan briket dari limbah plastik. Sudah beberapa kali kami uji
coba, daya tahan panasnya cukup lama. Nanti kalau sudah keluar uji
laboratoriumnya, kami akan mulai melakukan tahapan produksi. Kami berharap, aktivitas ini dapat direspon oleh berbagai pihak untuk secara gotong royong menanggulangi polusi plastik demi keselamatan bersama dan kelangsungan hidup umat manusia yang lebih baik, " ungkap
Prima. (er)
Belum ada Komentar untuk "Gotong Royong Dan Entrepreneurship Sebagai Langkah Nyata Atasi Polusi Plastik"
Posting Komentar