-->
Loading...

Bincang Buku Dan Mengenang Peter A. Rohi, Jurnalis Senior Yang Gigih Dan Humanis

Surabaya, 45news.id - Bidang jurnalisme di Tanah Air telah banyak melahirkan sosok-sosok idealis yang teguh pada prinsip dan pendirian dalam menjalankan kerja-kerja jurnalistiknya. Salah satunya yang tidak asing lagi adalah Peter A. Rohi. Mantan anggota KKO (Marinir) TNI AL dan alumni AWS Surabaya ini memang telah meninggalkan kita semua menghadap Tuhan pada 10 Juni 2020 pada usia 78 tahun. Namun, bagi kalangan jurnalis, pegiat seni, akademisi, aktivis, sosok dan sepak terjang Peter A. Rohi layak untuk dikenang dan menjadi teladan bagi kita semua. Komitmennya sangat tinggi terhadap tugas-tugas jurnalistik demi memperjuangkan nilai-nilai humanisme yang patriot-nasionalistik.

Bertempat di Graha A. Aziz Taman Apsari Surabaya pada Kamis (15/06/23) atas kerjasama PWI Jatim dan Komunitas Seduluran Semanggi Suroboyo digelar acara Bincang Buku karya Amang Mawardi yang berjudul Senja Keemasan Pieter A. Rohi. Tokoh-tokoh pers, seniman dan akademisi hadir diantaranya Prof. Hotman Siahaan, Prof. Soetanto Soepiady, Dhimam Abror, Yoursi Nur, Fonzier, Henky Kurniady, Lutfi, Didit HP dan lain-lain.

Menurut sang penulis buku, Amang Mawardi mengatakan sosok Peter A. Rohi adalah salah satu wartawan yang menjadi role mode tidak saja baginya juga wartawan-wartawan yang mendambakan atmosfer kehidupan pers sebagaimana kredo (keyakinan) yang selama ini terus digenggam Peter bahwa puncak dari jurnalistik adalah kemanusiaan.

"Dikalangan teman-teman mahasiswa AWS, Peter yang (waktu itu) anggota KKO (Marinir) dikenal sebagai sosok yang familier. Saat itu Peter merangkap sebagai wartawan Skets Massa di Surabaya yang pada kemudian hari menjadi koresponden Harian Sinar Harapan. Setelah itu saya lebih mengenal Pieter sebagai sosok yang gigih, militan dan idealis, " ungkap Amang.

Sebagai informasi, saat aktif sebagai wartawan, berita-berita yang ditulis Peter A. Rohi sering menjadi headline dan menasional bahkan menjadi perhatian internasional. Peter juga merupakan penerima gold card dari Dewan Pers sebagai wartawan utama.

Putra Peter A. Rohi, Inyo Rohi yang saat ini menempuh studi di Rusia, juga berkesempatan hadir dalam acara tersebut. Inyo turut memberikan kesaksian seputar kenangan bersama orang tuanya saat masih mendampingi keluarganya. 

"Tulisan ini membangkitkan kenangan saya, yang hampir tiap malam, dengan bis kota dari depan Halte Hyatt ke Jembatan Merah, mengirim naskah Papa ke sebuah media (kalau tidak salah mingguan), di Jalan Karet yang saya lupa namanya dan ke Tugu Pahlawan, kantor harian Memorandum, " tutur Inyo.

Disaat-saat terakhir Peter A. Rohi, Inyo mengenang saat itu dalam situasi Pandemi COVID-19. Peter dalam kondisi yang lemah di Rumah Sakit hanya ditemani 2 (dua) putranya sedangkan 3 (tiga) putra yang lain berada di luar Surabaya termasuk Inyo (di Rusia). Namun melalui video call, mereka tetap membeikan semangat dan menghibur Peter dengan harapan kesehatannya saat itu dapat segera membaik. Inyo juga menyampaikan terima kasih kepada teman-teman diantaranya Daniel Rohi, Agatha, Deni Wicaksono serta Adi Sutarwijono yang telah membantu  perawatan Peter ke Rumah Sakit.  

Semoga teladan yang ditinggalkan oleh Peter A. Rohi bisa menjadi sumbangsih yang sangat berharga dan legacy bagi dunia jurnalistik di Indonesia. (er) 

 

 


Belum ada Komentar untuk "Bincang Buku Dan Mengenang Peter A. Rohi, Jurnalis Senior Yang Gigih Dan Humanis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel