-->
Loading...

Gubernur Khofifah Ajak Muhammadiyah Jatim Jadikan Indonesia Pusat Industri Halal

 

Gubernur Jatim, Hj. Khofifah Indar Parawansa (Foto : UMM).


Malang, 45news.id -  Didasari perkembangan industri halal yang cukup pesat di Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar  Parawansa mengajak keluarga besar Muhammadiyah Jatim bahu membahu  mendukung perkembangan industri halal di Tanah Air sehingga Indonesia dapat menjadi pusat industri halal dunia. Menurut Gubernur wanita pertama Jawa Timur ini pemikiran dan peran semua pihak sangat dibutuhkan termasuk di dalamnya para tokoh, pimpinan dan keluarga besar Muhammadiyah Jawa Timur. Demikian pernyataan tertulis yang dilansir di Malang, hari ini (Minggu, 26/3).

"Kekuatan Jawa Timur untuk menjadi pusat industri halal Indonesia sudah terwujud dan terus kita kembangkan, sehingga ketika Indonesia menjadi pusat industri halal dunia," ungkap Khofifah dalam keterangan tertulis tersebut.

Pada bagian lain  Khofifah juga menjelaskan, seperti yang disampaikan Founder Alibaba Group, Jack Ma, pada 2030, sekitar 99 persen pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dunia akan melakukan pemasaran dan penjualan secara daring, dan 85 persen di antaranya melalui e-commerce.

Dengan kondisi tersebut, lanjut dia, jejaring lembaga ekonomi di lingkungan Muhammadiyah akan mengalami penguatan yang luar biasa jika bersambung dengan kekuatan perguruan tinggi yang dimiliki Muhammadiyah. "Menurut saya, bukan hanya untuk jejaring pasar, tetapi hal ini akan memberikan penguatan UMKM daring global," kata Khofifah.

Kemudian, sambung dia, penguatan jaminan produk halal juga tidak boleh dikesampingkan. Hal tersebut diperkuat dengan jumlah populasi masyarakat Muslim pada 2030 yang diperkirakan mencapai 26 persen dari populasi masyarakat dunia. "Ini adalah pasar yang luar biasa," ujar Khofifah.

Dalam keterangan tertulis yang merupakan petikan dari pernyataan Khofifah di acara Kajian Ramadhan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (25/3) juga dinyatakan bahwa  pasar produk halal Asia-Pasifik pada 2030 akan mencapai 62 persen, Afrika 15 persen, Timur Tengah 20 persen dan Eropa-Amerika Serikat tiga persen. Khofifah menambahkan, produk halal saat ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat global.

Oleh karena itu, kehadiran Kawasan Industri Halal di Sidoarjo saat ini juga harus diiringi dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang memadai. Muhammadiyah juga diharapkan mampu memberikan sejumlah pendampingan untuk pengembangan SDM itu.

"Misalnya, kita perlu penguatan pendampingan sertifikasi halal pada berbagai produk, di sini Muhammadiyah bisa mengisinya melalui potensi warga maupun perguruan tinggi Muhammadiyah," ungkap Khofifah. (er/yos).

 


Belum ada Komentar untuk "Gubernur Khofifah Ajak Muhammadiyah Jatim Jadikan Indonesia Pusat Industri Halal"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel