Ketua DPD RI : Perlu Treatment Khusus Atasi Tingginya Angka Pengangguran
Surabaya, 45news.id – Ketua DPD RI, AA LaNyalla
Mahmud Mattalitti, menegaskan perlunya treatment khusus untuk meningkatkan
geliat ekonomi dan serapan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini sebagaimana
siaran pers yang 45news.id terima melalui pesan WhatsApp (WA)
pribadi senator asal Jawa Timur ini, Rabu (22/2/2023).
Hal tersebut disampaikan
oleh La Nyala untuk mensikapi hasil data BPS (Biro Pusat Statistik) yang
menunjukkan tingginya angka pengangguran.
“Harus ada cara-cara dan
upaya yang luar biasa untuk menekan angka pengangguran. Yang artinya, kita
perlu mendorong pergerakan ekonomi semakin progresif. Di sisi lain, SDM juga
perlu terus-menerus ditingkatkan,” ujar LaNyalla.
BPS melansir jika angka
pengangguran di Indonesia mencapai 8,42 juta orang pada Agustus 2022. Dari
data itu, Jawa Barat menjadi provinsi paling banyak penyumbang pengangguran
dengan angka 8,31 persen, di susul Kepulauan Riau (8,23 persen) dan Banten
(8,09 persen)
“Angka ini akan bertambah pada
setiap tahunnya. Apalagi, tahun 2023 akan disumbang dengan kelulusan sekolah,
perguruan tinggi dan juga potensi terjadi pemutusan hubungan kerja yang
disebabkan ancaman resesi global,” papar LaNyalla.
Di sisi lain, ia juga menilai
fakta tingginya angka pengangguran ternyata bertolak belakang dengan klaim
pemerintah, bahwa terjadi serapan tenaga kerja yang signifikan imbas dari
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,9 persen di tahun 2022.
Fakta lainnya adalah, jumlah
kelulusan SMK menjadi penyumbang terbesar terhadap pengangguran di Indonesia.
“Menurut saya, perlu ada upaya
yang lebih besar lagi agar terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi agar menekan
angka pengangguran yang lebih besar lagi,” ucap LaNyalla.
Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) per Agustus 2022 mencapai 5,86 persen. Jika dirinci, ada 8,42
juta pengangguran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dengan
begitu, dari 100 orang angkatan kerja terdapat sekitar 6 orang penganggur.
Berdasarkan jenis kelamin, ada
5,93 persen pengangguran laki-laki dan 5,75 persen lainnya wanita. Meski
begitu, BPS mencatat TPT pada 2022 turun ketimbang Agustus 2021, yakni 0,81
persen untuk laki-laki dan 0,36 persen wanita.
Jika dilihat berdasarkan
kelompok umur, penduduk berusia 15-24 tahun tercatat dalam kategori TPT sebesar
20,63 persen pada 2022. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan penduduk usia
25-29 tahun (3,36 persen) dan 60 tahun ke atas (2,85 persen).(*/yos/er)
Belum ada Komentar untuk "Ketua DPD RI : Perlu Treatment Khusus Atasi Tingginya Angka Pengangguran"
Posting Komentar